Tanggap Darurat Gempa Aceh: Kementerian ESDM Pastikan Pemulihan Infrastruktur Energi Dan Mitigasi Bencana Geologi

Selasa, 13 Desember 2016 - Dibaca 1213 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 00119.Pers/04/SJI/2016

Tanggal: 13 Desember 2016

Tanggap Darurat Gempa Aceh: Kementerian ESDM Pastikan Pemulihan Infrastruktur Energi Dan Mitigasi Bencana Geologi

Dalam rangka memastikan pemulihan dampak gempabumi yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengirimkan Tim Tanggap Darurat (Tim TD) Kementerian ESDM ke lokasi terdampak gempa. Tim merupakan gabungan dari Badan Geologi, Direktorat Jenderal Minyak Dan Gas Bumi (Ditjen Migas), Direktorat Jenderal Mineral Dan Batubara (Ditjen Minerba), dan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Ditjen Gatrik). "Tiap anggota tim memiliki tugas dan fungsi masing-masing. Di samping melakukan koordinasi dengan pihak terkait, tim juga melakukan riset kegeologian serta sosialisasi mitigasi gempabumi ke masyarakat," ujar Menteri ESDM, Ignasius Jonan.

Tim TD Badan Geologi terus melakukan pemeriksaan, penelitian, dan pemetaan daerah terdampak. Hasilnya akan digunakan sebagai rekomendasi teknis untuk penanganan pasca bencana khususnya terkait pelaksanaan rekonstruksi dan rehabilitasi. Selanjutnya hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai sarana untuk peningkatan upaya mitigasi di masa mendatang. Di samping itu, tim ini juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara langsung untuk memberikan pengetahuan dan rasa aman terkait dengan bencana gempabumi.

Mitigasi dan Antisipasi Dampak Gempa
Guna menyiapkan rekomendasi pemulihan dan antisipasi dampak gempa di kemudian hari, Tim TD Kementerian ESDM melaksanakan dan menghasilkan kegiatan sebagai berikut:
o Identifikasi dan pemetaan kerusakan geologi (retakan pada permukaan tanah) sebagai bahan rekomendasi teknis dalam tahap rehabilitasi dan rekonstruksi yang berorientasi pengurangan risiko bencana ke depan di daerah Samalanga dan Meuredeu.
o Penemuan beberapa lokasi likuifaksi, antara lain: di daerah Panteraja. Penemuan ini mencerminkan penurunan daya dukung tanah terhadap bangunan di sekitarnya. Kejadian likuifaksi ini yang telah menyebabkan hilangnya air di sumur-sumur warga dan tercampurnya air sumur dengan lumpur.
o Melakukan pengukuran mikrotremor di beberapa tempat, termasuk diantaranya Kantor Bupati Pidie Jaya yang mengalami kerusakan. Pengukuran ini untuk mengetahui karakteristik tanah terhadap guncangan gempa.
o Melaksanakan sosialisasi mitigasi gempa secara langsung ke masyarakat di beberapa daerah, antara lain: Samalanga, Muko Kuta, Ulim dan Lubuh.

Tidak berhenti disitu, Tim TD Kementerian ESDM juga akan melanjutkan pemetaan dampak gempa untuk melengkapi daerah yang belum terpetakan. Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Ego Syahrial, sebagai kordinator Tim TD menyatakan pihaknya juga akan melanjutkan sosialisasi kepada masyarakat secara langsung di lapangan dan aparat terkait di lokasi bencana.


Penyediaan Air Bersih
Tim TD Kementerian ESDM juga membantu memberikan akses air bersih bagi korban gempabumi di Pidie Jaya. Melalui kerjasama dengan Dinas Pertambangan Dan Energi di Aceh dilakukan pemboran 10 sumur di 10 desa di Pidie Jaya yang masih berlangsung hingga hari ini (Selasa, 13/12). Status pemboran sumur tersebut antara lain:
a. 3 sumur sudah beroperasi yakni di Desa Tengklud, Desa Blang Baroe (optimalisasi sumur) dan Desa Paru Pede.

b. Di 3 desa sedang proses pemasangan pompa, yakni di Desa Rawasari, Desa Threngkreung dan Desa Geulanggang. 4 lokasi lain sedang dilakukan proses pemboran, yakni di Desa Meunasah, Desa Kayoe Jati, Desa Blancut dan Desa Beurongem.

c. Sudah dilakukan survei untuk pengeboran sarana air bersih di 3 desa, yakni Desa Plantok Teunon, Desa Tampoe dan Desa Mee Teudeuk.

Ketersediaan BBM dan Listrik Aman
Berdasarkan hasil koordinasi Tim TD Ditjen Migas dengan Pertamina, seluruh sarana prasarana SPBU telah beroperasi normal per tanggal 10 Desember 2016. Ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Pidie Jaya dalam keadaan mencukupi.

Terkait pasokan listrik di lokasi bencana, sampai hari ini, sesuai laporan dari PT PLN (Persero), pasokan listrik utama (Jaringan tegangan menengah dan Jaringan tegangan rendah) di Kabupaten Pidie Jaya sudah dapat dipulihkan. "Seluruh tiang distribusi listrik (52 Buah) sudah selesai diperbaiki dan saat ini kondisi jaringan distribusi listrik di Kabupaten Pidie Jaya sudah pulih. Terhadap rumah-rumah yang roboh, tim dari PT PLN di lapangan masih melakukan perbaikan dan tindakan pengamanan dengan mematikan listrik hanya pada rumah tersebut. Ini dilakukan untuk menghindari bahaya sengatan listrik," lanjut Ego.

Basarnas telah menghentikan pencarian korban terhitung mulai 10 Desember 2016. Sebagai tindak lanjutnya, kegiatan difokuskan pada recovery berupa pengobatan dan pembersihan reruntuhan, berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Selain fokus pada recovery, Tim TD juga berkoordinasi dengan Emergency Response Group (ERG) yang mengawasi bidang survei, penyelamatan, kesehatan, logistik dan rekonstruksi di lapangan. ERG beranggotakan unit dari BUMN, perusahaan dan asosiasi di sektor ESDM.

"Seluruh Tim Tanggap Darurat Kementerian ESDM terus bahu-membahu dan berkordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan pemulihan sarana, prasarana dan infrastruktur ESDM di Pidie Jaya," pungkas Menteri Jonan.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi

Publik, dan Kerja Sama

Sujatmiko

Bagikan Ini!