562 Rumah di Deli Serdang Terima BPBL

Selasa, 1 Oktober 2024 - Dibaca 345 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 552.Pers/04/SJI/2024

Tanggal: 1 Oktober 2024

562 Rumah di Deli Serdang Terima BPBL

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan memberikan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) untuk 2.766 Rumah Tangga (RT) tidak mampu di Provinsi Sumatera Utara untuk tahun anggaran 2024. Dari jumlah tersebut, sebanyak 562 warga tidak mampu di Kabupaten Deli Serdang yang tersebar di 12 kecamatan mendapatkan pasang baru listrik tersebut.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan yang diwakili oleh Kepala Bagian Umum Wiwid Muljadi dalam acara Penyalaan Pertama Program BPBL di Deliserdang, Medan (30/9), mengatakan bahwa BPBL merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan Rasio Elektrifikasi dan membantu masyarakat memperoleh akses listrik.

"Hingga Juni 2024, Rasio Elektrifikasi (RE) di Indonesia telah mencapai 99,81%, dan masih terdapat 0,19% rumah tangga belum berlistrik yang sebagian besar tersebar di wilayah 3T. Untuk Provinsi Sumatera Utara telah ditetapkan penerima BPBL sebanyak 2.766 rumah tangga dan akan terus ditingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan target sebesar 6.505 rumah tangga tidak mampu", ungkap Wiwid.

Senada dengan Wiwid, Anggota Komisi VII DPR RI Hendrik H. Sitompul mengatakan banyak masyarakat Deli Serdang yang belum punya instalasi listrik sendiri. Ia meminta kepada PLN untuk terus aktif mendata masyarakat yang perlu dan berhak mendapatkan listrik.

"Program baru ini tidak hanya pasang baru listrik, tetapi juga penerangan lampu jalan. Masyarakat bahagia sekali ada program pasang barunya. Untuk PLN, kejarlah masyarakat yang belum masuk aris listriknya, bekerjasama mendata dengan kepala desa setempat", ujar Hendrik.

Sementara Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Syahrifah Alwiyah menyampaikan apresiasinya bahwa program ini sebagai upaya pemerataan akses listrik ini sangat penting.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM, PLN, serta Komisi 7 DPR atas implementasi program ini di Deliserdang, sehingga masyarakat yang menerima manfaatnya dapat meningkatkan taraf hidup dan bisa lebih produktif untuk kehidupan sehari-harinya", jelas Syahrifah.

Staf Ahli Direksi Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Chairuddin menyatakan bahwa PLN berkomitmen mendukung program BPBL sebagai pemerataan akses listrik ke seluruh masyarakat khususnya masyarakat yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Ini adalah salah satu dukungan nyata BUMN mengejar rasio elektrifikasi 100 persen,

PLN siap bekerjasama dengan seluruh stakeholder dan mitra strategis untuk mengejar rasio elektrifikasi hingga 100 persen", ungkap Chairuddin.

Dari Lampu Teplok ke Lampu LED

Salah satu penerima manfaat dari program BPBL, Linda (52), mengaku bahwa selama dua puluh tahun lebih menggunakan lampu templok untuk penerangan rumahnya, sampai atap

jerami di rumahnya menghitam karena asap lampu teplok.

"Lampu teplok kek mana kalau malam mau belajar anak-anak berebutan. Senang sekali hatiku karena dulu mau masang (instalasi listrik) pun tak bisa. Sekarang sudah terang," ujar ibu 7 anak ini dengan mata berkaca-kaca.

Sehari-hari Linda dan suaminya menjadi buruh tani musiman untuk menanam kacang tanah, ubi, dan jagung. Ia tak punya biaya untuk memasang listrik sendiri.

c-penyalaan-listrik-perdana-Sumut-2.png

Senada dengan Linda, Mareksa Ginting (48), juga belum mampu mengakses listrik sebelum BPBL hadir. Sama seperti Linda, ia pun mengandalkan lampu teplok sebelum lampu LED dipasang di rumahnya.

"Lebih enak pakai lampu (LED) ini, dulu memakai lampu teplok susah sekali dan tidak betah di rumah karena gelap. Sekarang senang sekali, saya ucapkan terima kasih atas bantuan ini," ujar petani palawija ini.

Linda dan Mareksa bersyukur dengan adanya program sambung baru listrik dari Pemerintah. Masyarakat penerima program BPBL akan mendapatkan instalasi listrik rumah berupa 3 titik lampu LED dan 1 kotak kontak, pemeriksanaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN dan token listrik pertama. (BAM)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agus Cahyono Adi




Bagikan Ini!