Ini Capaian Kinerja Ketenagalistrikan 2020
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana menyampaikan capaian kinerja tahun 2020 subsektor ketenagalistrikan melalui konferensi pers virtual, Rabu (13/01/2021). Rida memaparkan capaian kinerja yang dimulai dari rasio elektrifikasi, penambahan jaringan distribusi, penambahan transmisi, penambahan gardu induk, dan penambahan terpasang pembangkit listrik, hingga realisasi investasi ketenagalistrikan di masa pandemi covid-19 ini.
Sampai saat ini rasio elektrifikasi nasional mencapai 99,20%. Pemerintah terus berupaya agar seluruh rumah tangga di Indonesia dapat terlistriki, yang diwujudkan dengan target Rasio Elektrifikasi (RE) nasional sebesar 100 persen di akhir tahun 2024. Sedangkan Rasio Desa Berlistrik Nasional mencapai 99,52%. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan Rasio Elektrifikasi Nasional adalah dengan menjalankan program melistriki 403 desa belum berlistrik.
Pemerintah juga fokus dalam mengembangkan infrastruktur Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Pada tanggal 17 Desember 2020, Kementerian ESDM menginisasi pelaksanaan public launching KBLBB. Sampai saat ini jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebanyak 93 unit dan terdapat di 66 lokasi.
"Faktanya memang kita terhambat Covid-19, dari target 168, itu baru bisa terealisasi 93. Artinya hanya 55% yang terealisasi. Itu sebagai catatan kita ke depan, dengan berbagai insentif yang menarik, kita berharap jumlah SPKLU juga akan mengikuti jumlah kendaraan listrik," ungkap Rida.
Adapun kapasitas penambahan pembangkit listrik di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 2.866,6 MW. Sementara, transmisi listrik terdapat penambahan sebesar 2.648 kms. Penambahan jaringan distribusi sebesar 27.434 kms, sedangkan kapasitas Gardu Induk bertambah 7.870 MVA. Penambahan Gardu Distribusi disampaikan terdapat peningkatan sebesar 2.590 MVA.
Dalam kesempatan yang sama, Rida juga menyampaikan prognosa capaian investasi akhir tahun 2020 sekitar USD 7,04 Miliar dari target sebesar USD 11,95 Miliar.
Pemanfaatan listrik juga terus didorong untuk kegiatan produktif yang mampu untuk memutar roda perekonomian nasional. Berdasarkan hasil perhitungan, konsumsi listrik per kapita nasional pada tahun 2020 mencapai 1.089 kWh/kapita.
Rida menyampaikan bahwa konsumsi listrik tidak sesuai target dikarenakan dampak pandemi Covid-19, dan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan sebagian besar mengalami reschedulling, namun tidak berdampak pada pelayanan kepada masyarakat.
"Karena ada keterlibatan tenaga kerja asing, terpaksa target COD (Commercial Operation Date) dimundurkan, jadi tidak sesuai dengan sebagaimana ditargetkan di awal," tutur Rida.
Selain itu pada tahun 2020-2024 pemerintah akan memfokuskan ke pembangunan infrastruktur pembangkit listrik 27.000 Mega Watt (MW), transmisi 19.000 kms, gardu induk 38.000 MW dan pengembangan smart grid. (AT)