Pertumbuhan Permintaan Tenaga Listrik 7,1% Per Tahun

Wednesday, 14 November 2007 - Dibaca 7869 kali

Simposium membahas kesiapan Indonesia dalam kerjasama antar negara Asean dalam pengadaan tenaga listrik lintas negara. Kondisi pengadaan tenaga listrik dalam negeri saat ini masih didominasi oleh PLN sebesar 24.887 MW (85,6%) dari total kapasitas terpasang sebesar 29.000 MW (diluar daya yang dihasilkan energi baru terbarukan). Sedangkan pembangkit swasta menyumbang sebesar 3.450 MW (11,9%), dan perusahaan listrik terintegrasi (PPU) sebesar 743 MW (2,5%). Pembangkit-pembangkit daya tersebut terhimpun dalam jaringan interkoneksi Jawa-Madura-Bali dan Sumatera, serta pembangkit-pembangkit yang terisolir.

Ditambahkan oleh J. Purwono, terdapat sejumlah kendala dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik. Kendala tersebut antara lain adalah kendala konsumen yang bermukin jauh dari sumber energi. Konsumen mayoritas bermukin dipulau Jawa dan Bali (mencapai 80%) sementara sumber energi tersedia di luar pulau Jawa. Kendala lainnya adalah penggunaan BBM yang masih tinggi dan keterbatasan dana pemerintah untuk membangun pembangkit tambahan dan jaringan transmisi serta distribusi. Meskipun cadangan batubara cukup melimpah, akan tetapi pembangkit listrik saat ini masih banyak menggunakan PLTD.

Sumber energi untuk pembangkit listrik terdiri dari BBM sebesar 24.1%, batubara sebesar 31.6%, gas sebesar 28.7%, disusul penggunaan tenaga air sebesar 10.9%. Sedang energi yang bersumberkan panas bumi dan energi terbarukan masing-masing sebesar 1.8%.

Share This!