PVMBG Cabut Rekomendasi Potensi Tsunami

Minggu, 21 April 2024 - Dibaca 1976 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 204.Pers/04/SJI/2024

Tanggal: 21 April 2024

PVMBG Cabut Rekomendasi Potensi Tsunami

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hari ini, Minggu (21/4), mencabut rekomendasi potensi terjadinya gelombang tsunami yang dimungkinkan terjadi akibat erupsi G. Ruang. Namun demikian PVMBG masih meminta agar masyarakat yang berada di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar dan luruhan awan panas (surge).

"Hari ini Badan Geologi melalui PVMBG mencabut rekomendasi potensi terjadinya gelombang tsunami yang disebabkan oleh runtuhan tubuh G. Ruang ke dalam laut. Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge)," ujar Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid di Jakarta, Minggu (21/4).

Wafid menambahkan, masyarakat di sekitar G. Ruang dan pengunjung/wisatawan masih dilarang untuk memasuki wilayah radius 6 km dari pusat kawah aktif G. Ruang dan bagi masyarakat yang masih bermukim di wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius 6 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 6 km.

Terkait dengan perkembangan G.Ruang Wafid menjelaskan, pemantauan visual tanggal 21 April 2024 hingga pukul 12.00 WITA teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi maksimal 200 meter dari puncak dan tidak teramati adanya erupsi. Hal ini menunjukkan adanya penurunan aktivitas erupsi di G. Ruang. "Hasil pemantauan kegempaan tanggal 21 April 2024 periode 00.00-12.00 WITA tercatat 25 kali gempa Vulkanik Dangkal dan 19 kali gempa Vulkanik Dalam," jelas Wafid.

Tingkat aktivitas G. Ruang akan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum diterbitkan. (SF)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agus Cahyono Adi

Bagikan Ini!